Admin datang dengan membawa review film terbaru! Check it out!
Miracle In Cell No. 7
adalah sebuah drama korea yang menjadi box office di negaranya sendiri.
Maka, Indonesia pun ikut meng-impor film ini dan akhirnya merilisnya
baru-baru ini.
Di tahun 1997, Ye Sung (Kai So Won) hidup dengan ayahnya bernama Lee
Yong-Goo (Ryoo Seung-Ryong). Ayahnya menderita keterbelakangan mental.
Setiap hari mereka menatap sebuah toko yang memajang sebuah Tas Sailor
Moon. Ye Sung sangat menginginkan tas itu. Hingga suatu hari, Tas
tersebut di beli oleh anak dari Komisaris Polisi. Suatu hari saat
bekerja, anak yang membeli tas tersebut pun memberi tahu tempat yang
menjual Tas Sailor Moon yang persis sama dengannya. Tetapi di
perjalanan, anak tersebut mengalami kecelakaan yang membuat anak
tersebut meregangkan nyawanya.
Yong-Goo pun dituduh melakukan pembunuhan dan pemerkosaan terhadap anak
tersebut. Dia pun masuk penjara. Disana dia bertemu dengan banyak orang
baru. Para narapidana di sana membantu Yong-Goo untuk bertemu dengan
anaknya. Setelah beberapa tahun, Ye Sung dewasa (Park Shin-Hye) membantu
menyelesaikan kasus milik ayahnya ini.
A Powerful tearjerker K-Drama Movies.
Drama korea memang sedang digandrungi banyak orang. Seri-seri korea pun laku di pasaran. Dengan cerita yang fresh,
kreatif, dan unik antara satu dengan lainnya. Sayangnya, saya tak
pernah tertarik dengan drama korea yang berseri-seri itu. Cukup
menikmati sebuah film lepas milik negara ginseng itu dengan durasi
maksimal 120 hingga 150 menit. Tak banyak film-film korea yang pernah
saya tonton. Mungkin beberapa layaknya Oldeuboi (Old Boy) yang akan rilis remake versi hollywood-nya, Pieta, Hello Ghost dan beberapa film lainnya.
Mungkin hanya beberapa diantara film Korea yang pernah saya lihat mempunyai genre Drama. Kebanyakan lebih ke Horror thriller, atau horror psycho. Hello Ghost contoh
salah satu film drama milik korea yang saya tonton. Saya tak seberapa
menyukai filmnya. Hanya efek twist endingnya yang mungkin membuat saya
suka. Kali ini pun, saya mencicipi Miracle In Cell No. 7. Melihat film ini pun sedang ramai dibicarakan orang karena mempunyai sebuah cerita yang bagus.
Setelah 120 menit saya mengikuti film Miracle In Cell No. 7 saya pun
paham kenapa orang-orang sedang membicarakan film ini. Ini adalah sebuah
film drama keluarga yang jelas akan membuat kita dengan gampang
menitihkan air mata. Sebuah jalinan cerita tentang hubungan ayah-anak
yang begitu erat yang mungkin akan sangat menyentuh sisi sentimentil
penontonnya. Sebuah kisah drama yang begitu kuat dengan ritme yang
begitu terjaga dari awal film hingga akhir.
Tak seperti Hello Ghost yang mungkin hanya memberikan cerita mengharukan
itu di akhir film dan diawal di tutupi dengan berbagai kekonyolannya meskipun tergolong weird.
Miracle In Cell no. 7 ini pun sudah memberikan cerita yang mengharukan
sejak 30 menit film ini berlangsung. Adegan demi adegan yang bisa
mengoyakkan hati penontonnya pun disajikan dengan begitu kuat dengan
penuturan yang apa adanya. Natural dan tidak berlebihan.
Tetapi, masih terlihat jelas bahwa Lee Hwan-Kyung selaku
Sutradara yang juga sekaligus screenwriter masih keteteran dalam
menuturkan apa yang terjadi di film ini. Penyampaian yang masih terlihat
acak dan kurang terjabarkan dengan baik juga bakal membuat penontonnya
sedikit bertanya-tanya. Seperti berusaha menyampaikan semuanya tetapi
Lee Hwan-Kyung terlihat kelabakan dengan penyampaiannya. Hasilnya,
beberapa background karakter di film ini pun tak terceritakan dengan
baik. Tetapi beruntung, Lee Hwan-Kyung masih memberikan cerita drama
yang begitu kuat di film ini.
Prepare a bunch of tissues when you watch this movie.
Yang membuat film ini sangat menarik untuk diikuti adalah bagaimana Lee
Hwan-Kyung, Kim Hwang-Sung, Kim Young-Suk yang beramai-ramai menulis screenplay film
ini menuturkan kisah film ini. Sangat tepat jika penggunaan alur maju
mundur untuk menyajikan film ini. Scene flashback untuk menceritakan Ye
Sung kecil sebagai saksi kasus ayahnya ini dan alur maju untuk
menceritakan perjuangan Ye Sung dewasa untuk memenangkan kasus ayahnya
ini.
Just for your information readers, saya bukanlah orang yang mudah
terharu saat menyaksikan sebuah film drama. Karena kebanyakan film
Drama mengekseskusi filmnya menjadi sebuah drama dengan adegan-adegan
yang harusnya bisa menyentuh penontonnya tetapi disajikan berlebihan.
Seingat saya, hanya 3 film yang membuat saya pernah menitihkan air mata
saat menyaksikan sebuah film. Toy Story 3 milik Pixar, 9 Summers 10 Autums film Indonesia, dan film ini. Miracle In Cell No. 7
Miracle In Cell No. 7 berhasil membuat saya menangis layaknya gadis
kecil. . Lee Hwan-Kyung pun berhasil mengarahkan filmnya menjadi sebuah
film drama dengan cerita yang akan menyentuh penontonnya. Siapapun yang
tidak menangis saat menyaksikan film ini mungkin seorang yang hatinya
keras, sekeras batu. Yah, saya pun secara tidak sadar sudah banyak
menitihkan air mata ketika menyaksikan film ini.
Film ini mampu memberikan nyawa serta atmosfir yang begitu kuat kepada
penontonnya. Apalagi dengan iringan scoring yang semakin membuat film
ini bernyawa. Yah, Scoringnya menyayat hati penontonnya. Semakin bisa
mengacak-acak hati penontonnya yang tak pelak akan membuat kita secara
tak sadar akan menitihkan air mata. Jadi bagi para penonton, bersedialah
satu wadah penuh tissue sebagai teman anda saat menyaksikan film ini.
Pria ataupun Wanita kebanyakan menitihkan airmata nya saat menyaksikan
film ini.
Tapi tenang, tak selamanya film ini menyajikan kisah mengharu biru yang
mungkin akan membuat ritme sedihnya terkesan berlebihan. Toh Lee
Hwan-Kyung dan teman-temannya masih memberikan tempat kosong untuk
menyelipkan banyak unsur komedi di film ini. Semua adegan-adegan konyol
cukup membuat kita tertawa. Guyonannya masih bagus. Tak terkesan
slapstick layaknya Hello Ghost yang malah membuat saya tidak tertawa.
Lee Hwan-Kyung dan teman-teman pun masih menyelipkan beberapa twist yang semakin membuat kita akan bersedih ria lagi saat menyaksikan film ini. Semua twist
itu cukup ditutup rapat. Dibuat sebegitu meyakinkan akan adanya sebuah
harapan di filmnya. Tapi semua berubah terbalik. Meskipun masih terlihat
predictable tapi setidaknya memberikan efek sedih yang semakin kuat
yang akan mengikuti sepanjang film ini.
Belum lagi cast-cast film ini yang bermain begitu kuat. Ryoo Seung-Ryong
bermain sebagai seorang ayah yang mempunyai keterbatasan. Dia berakting
dengan begitu baik dan sangat natural. Ber-chemistry apik dengan Kai So
Won sebagai Ye Sung kecil. Chemistry yang dibangun sangat kuat.
Inilah faktor yang membuat film ini semakin kuat dari segi dramanya.
Adegan-adegan mengharukan pun datang dari chemistry yang kuat dari
mereka berdua. Hubungan ayah-anak yang sangat erat pun diperankan oleh
mereka dengan begitu baik.
Overall, Miracle In Cell No. 7 is a powerful drama which makes my
tears drops through my face. A beautiful acts from Ryoo Seung-Ryong and
Kai So-Won makes a maximum vulnerable moments for this movie. Even a
little bit messy in the storytelling aspect but it doesn't makes the
powerful story decrease. Prepare a bunch of tissues when you watch this
movie. Trust me, boys or girls, you need it.
Gimana?Pada pengen nonton kan? oke nantikan review film yang lainnya ya :3 See you next time!
0 komentar:
Posting Komentar