Gili Trawangan. Siapa yang tak mengenal salah satu tempat
wisata paling populer yang terletak di Pulau Lombok ini. Yap, sebuah pulau
kecil yang terletak di Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa
Tenggara Barat ini dijuluki sebagai primadonanya Lombok. Pulau yang
bersebelahan dengan Gili Meno dan Gili Air ini pun sering dibandingkan dengan
Bali, akan tetapi pulau ini mempunyai pesona khas yang mampu menarik banyak
wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk menginjakkkan kakinya di pasir
putih pulau ini. Tak heran jika di Gili Trawangan banyak turis yang berasal
dari berbagai negara baik Asia, Eropa maupun lainnya. Meskipun Gili Trawangan tak
seluas dan seramai Bali, tetapi keindahan yang ditawarkan pulau ini mampu membuat
para pelancong jatuh cinta pada pulau ini apalagi pulau ini jauh dari kata polusi
sebab di sana tidak diperkenankan untuk menggunakan mobil atau sepeda motor dan
hanya diperkenankan untuk mengendarai cidomo atau sepeda kayuh.
Pesona yang dimiliki pulau ini seakan mampu menghipnotis
para pelancong yang singgah disana termasuk saya beserta orang tua dan dua
saudara saya. Kami memilih Gili Trawangan sebagai tujuan wisata untuk liburan
kali ini. Tak hanya disuguhkan dengan keindahan lautan biru yang membentang, hamparan
pasir putih, serta pohon cemara yang mengelilingi jalanan yang mampu menyejukkan
ditengah teriknya matahari, tetapi di sana juga disuguhkan dengan berbagai macam
budaya yang dipertunjukkan oleh masyarakat setempat. Keramahan masyarakat di
sana juga menjadi nilai tambah untuk pulau ini. Fasilitas yang disediakan di Gili Trawangan cukup lengkap, mulai
dari penginapan berupa losman hingga hotel berbintang, restaurant ataupun cafe
yang menawarkan makanan tradisional hingga makanan mancanegara pun mudah untuk
dijumpai, alat transportasi seperti sepeda banyak yang disewakan untuk para wisatawan yang ingin mengelilingi Gili Trawangan sembari menikmati
keindahan setiap tempat yang ada di sana.
Untuk dapat sampai di Gili Trawangan membutuhkan waktu
sekitar dua jam dari Kota Mataram yaitu satu jam perjalanan darat dan satu jam perjalanan
di laut. Saat itu kami memilih untuk naik kapal yang ada di Pelabuhan Bangsal,
dengan hanya membayar sebesar sepuluh ribu rupiah. Setiba di sana, kami mencari tempat
penginapan dengan harga terjangkau dan kami bersyukur sekali karena berhasil
menemukan tempat penginapan yang nyaman dengan harga sesuai yang akan kami
tempati selama tiga hari. Hari pertama kami putuskan untuk beristirahat setelah
menempuh perjalanan yang cukup melelahkan. Keesokan harinya, saya dan saudari saya
memutuskan untuk berenang menikmati pantai Gili Trawangan. Air pantainya sangat jernih sehingga kami dapat melihat dengan jelas
kehidupan bawah laut dimana ada banyak karang yang menghiasi serta ikan berwarna-warni
yang berenang disekeliling kami dan makhluk hidup lainnya. Pada saat senja
menjelang, kami sekeluarga menikmati keindahan matahari terbenam disalah satu tempat yang disebut Sunset Point. Kemudian pada malam harinya kami menikmati makanan
tradisional Lombok yaitu plecing kangkung dan kerupuk opak-opak. Suasana di malam hari sangatlah ramai,
jalan-jalan dipenuhi olah para wisatawan yang mencari hiburan malam.
Dihari berikutnya, kami mengunjungi Pasar Seni untuk
menyaksikan Presean atau Stick
Fighting yang merupakan kesenian bela diri tradisional suku Sasak Lombok. Selain pertunjukan Presean di sana juga ada
berbagai macam pertunjukkan kesenian lainnya, ini membuktikan betapa kayanya Indonesia akan seni
tradisional yang patut kita banggakan.
Tak terasa liburan kami di Gili Trawangan harus berakhir. Tiga hari yang
singkat tetapi penuh dengan pengalaman yang berkesan dan banyak pengetahuan
baru yang didapatkan dari perjalanan berlibur kali ini. Semoga masih ada
kesempatan di lain waktu untuk menginjakkan kaki kembali di pulau kecil yang
penuh pesona ini.
0 komentar:
Posting Komentar